MANAJEMEN PENGELOLAAN KELAS
PERKEMBANGAN KEDISIPLINAN DAN KETERTIBAN SISWA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI KELAS
Hal paling penting yang diperankan oleh para pendidik kepada siswa adalah "kedisiplinan”. Mereka harus dapat menjadi figur panutan peserta didiknya di kehidupan sehari-hari, baik dalam tutur kata, sikap dan prilakunya. Guru merupakan orang yang paling penting statusnya dan bertanggung jawab atas semua proses pembelajaran, terutama mengelola kelas dan menguasai kelas. Karena guru memiliki tanggung jawab yang penting yaitu mengatur dan mengelola kelas. Guru mengemban tugas utamanya adalah mendidik dan membimbing siswa- siswa untuk belajar serta mengembangkan dirinya. Didalam tugasnya seorang guru diharapkan dapat membantu siswa dalam memberikan pengalaman-pengalaman lain untuk membentuk kehidupan sebagai individu yang dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat modern. Peserta didik merupakan cikal bakal bagi kemajuan suatu bangsa semakin bagus pendidikan yang diberikan kepada anak didik maka semakin bagus pula kemajuan bangsa kelak. Kepatuhan setiap siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut kedisiplinan siswa. Kemudian mengenai peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya untuk mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah.
A. Pengertian Disiplin Kelas
Sedangkan Disiplin sekolah sedndiri adalah cara sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
1) untuk mendorong siswa melakukan hal yang baik dan benar
2) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan dapat melakukan hal-hal yang baik.
3) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.
B. Prinsip-prinsip disiplin tingkat sekolah
maupun kelas
Dalam pendekatan pendidikan disiplin hendaknya sekolah memiliki basis kemanusiaan dan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip kemanusiaan dan demokrasi berfungsi sebagai petunjuk dan pengecek bagi para guru dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan disiplin. Oleh karena itu, pendekatan disiplin yang dilakukan oleh guru harus:
a. Menggambarkan prinsip-prinsip pedagogi dan hubungan
kemanusiaan;
b. Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel
dan sosial lulusan;
c. Merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan kontrol dari
peserta didik;
d. Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berkreasi, baik
dikalangan guru dan peserta didik tanpa ada kecurigaan dan
kecemasan;
e. Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa dikalangan para peserta didik.
Ø Cara bagaimana membina
disiplin kelas
Sangat perlu menggunakan suatu metode dalam pembelajaran disiplin kelas, untuk
itu seorang guru perlu menentukan metode yang akan dipakai dalam pembelajaran,
adapun metode yang cocok dipakai dalam mengajarkan disiplin kelas kepada
siswa yaitu :
a. Pendekatan yang digunakan
1) Pemberian Bimbingan kepada siswa
Guru hendaknya memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbuat dan
menumbuhkan gagasan baru/ ide-ide baru secara wajar sesuai tingkat Kelasnya.
Dalam hubungan ini siswa perlu diberi bimbingan dan penyuluhan untuk
memahami dan mengenali diri sendiri.
Untuk itu diperlukan pendekatan dengan siswa dalam situasi yang tepat sehingga memungkinkan mereka mengembangkan pola-pola tingkah laku yang baik ke arah pembinaan diri sendiri jauh lebih baik dan tepat.
2) Evaluasi pada diri Pribadi
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi tingkah lakunya berdasarkan peraturan tata tertib yang telah ditetapkan sebelumnya seperti apa.
Dengan demikian dapat terwujud seperti apaa disiplin yang baik dalam kelas yang diinginkan.. Disiplin kelas yang baik dimaksudkan untuk pengendalian dan pengarahan segala perasaan dan tindakan orang dalam suatu kelas untuk mewujudkan dan memelihara suatu suasana mengajar belajar yang efektif.
Dalam mewujudkan tujuan bersama beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
pembinaan disiplin kelas sebagi berikut:
(a) Mengadakan perencanaan bersama antara guru dengan siswa seperti apa akan dilakukan suatu ppembelajaran agar terciptanya kedisiplinankelas
(b) Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa pada hal tertentu.
(c) Membina organisasi kelas secara demokratis sehingga dapat menciptakan jiwa kepemimpinan.
(d) Membiasakan agar siswa dapat berdiri sendiri/ mandiri dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
(e) Membiasakan siswa untuk berpartisipasi sesuai dengan
kemampuannya.
(f) Memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan.
Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan
kemerdekaan siswa dalam bbelajar,Namun cara menegakkan disiplin justru sebaiknya, mereka ingin memberi
kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas kemampuannya. Akan
tetapi, kebebasan siswa terlampau dikurangi, dikekang dengan
peraturan maka siswa akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan.
Disekolah disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang
dikehendaki agar tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal.
Disiplin merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada anak didik di
sekolah sedini mungkin. Sekolah adalah tempat utama untuk memulai dengan mempelajari dan memahami
pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dengan peraturan dan tata
tertib kelas yang diterapkan setiap hari dan dengan kontrol yang terus menerus
maka siswa akan terbiasa berdisiplin.
Kelas harus mempunyai peraturan dan tata tertib. Peraturan dan tata tertib kelas ini harus dijelaskan dan dicontohkan kepada siswa serta dilaksanakan secara terus-menerus. Peraturan dan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada siswa.
C. Sumber pelanggaran disiplin dan peraturan
atau tata tertib kelas
Ø Sumber pelanggaran disiplin
Dalam suatu proses belajar mengajar tentu ada sebab-sebab yang menimbulkan
proses belajar mengajar terganggu diantaranya kurang kedisiplinan guru dan
siswa dalam mentaati peraturan. Ada beberapa sumber-sumber pelanggaran
disiplin yaitu :
1. Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekolah
2. Kelompok besar siswa dikurangi hak-haknya
3. Kurang memperhatikan
kelompok minoritas
4. Kurang dilibatkan dalam kegiatan tanggung
jawab sekolah
Ketidakteraturan selama proses belajar mengajar dapat disebabkan juga
olehbeberapa faktor dan masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik. Sejumlah hal yang disebabkan
oleh peserta didik berikut ini cenderung memberi kontribusi membuat disiplin
kelas terganggu, seperti:
1. Anak yang suka membadut atau berbuat aneh
yang semata-mata untuk menarik perhatian di kelas.
2. Anak dari keluarga yang kurang harmonis
atau kurang perhatian dari orang tuanya.
3. Anak yang sakit.
4. Anak yang tidak punya tempat untuk
mengerjakan tugas sekolah di rumah.
5. Anak yang kurang tidur.
6. Anak yang malas membaca atau tidak
mengerjakan tugas-tugas sekolah.
7. Anak yang pasif atau potensi rendah yang
datang ke sekolah sekedarnya.
8. Anak yang memiliki rasa bermusuhan atau
menentang kepada semua peraturan.
9. Anak memiliki rasa pesimis atau putus asa
terhadap semua keadaan.
10. Anak yang berkeinginan berbuat segalanya dapat dikuasai secara sempurna.
Ø Peraturan dan Tata
Tertib Kelas
Disiplin merupakan hal paling penting yang harus ditanamkan pada anak didik di sekolah mulai sedini mungkin. Sekolah adalah tempat utama untuk melatihkan dan memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dengan peraturan dan tata tertib kelas yang diterapkan setiap hari dan dengan kontrol yang terus menerus maka siswa akan terbiasa berdisiplin sendiri mengikuti jalannya peraturan di kelas.
Peraturan dan tata tertib kelas untuk sekolah dasar seperti yang tercantum
dalam Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar (Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, 1996:78-81) antara lain harus membuat hal-hal berikut ini:
§ Masuk Sekolah
a. Siswa harus datang ke sekolah
selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
b. Menaruh tas dan alat tulis lainnya di laci
meja masing-masing kemudian keluar kelas.
c. Siswa yang mendapat tugas jaga/piket
harus hadir lebih awal.
d. Siswa yang sering terlambat harus diberi
teguran.
e. Siswa yang tidak masuk karena alasan
tertentu harus memberi tahu sebelum atau sesudahnya secara lisan atau tulisan.
f. Guru tidak boleh terlambat atau absen
tanpa ijin.
· Masuk kelas
a. Siswa segera berbaris di depan kelas
ketika bel berbunyi.
b. Ketua kelas menyiapkan barisan.
c. Siswa masuk kelas satu persatu dengan
tertib dan duduk di tempatnya masing-masing.
d. Guru memeriksa kerapian, kebersihan,
dan kesehatn siswa satu persatu.
· Dalam kelas
a. Berdo’a bersama dipimpin oleh salah
seorang siswa.
b. Memberi salam kepada guru dan pelajaran
dimulai.
c. Guru menuliskan siswa yang tidak masuk di
papan absen serta alasan atau keterangannya.
d. Saat pelajaran berlangsung siswa harus
tetap tertib, tidak boleh ribut, bercanda atau melakukan kegiatan lain yang
tidak berhubungan dengan pelajaran.
e. Siswa tidak boleh meninggalkan kelas tanpa
ijin dari guru.
f. Guru tidak diperkenankan meninggalkan
kelas ketika pelajaran berlangsung.
· Ketika waktu istirahat
a. Pada saat bel istirahat berbunyi siswa
keluar kelas dengan tertib.
b. Guru keluar kelas setelah semua siswa
keluar kelas.
c. Siswa tidak boleh berada dalam kelas
ketika waktu istirahat.
d. Selama istirahat siswa tidak diperbolehkan
meninggalkan sekolah tanpa ijin dari guru.
e. Pada saat bel masuk siswa masuk dengan
tertib dan teratur.
f. Sebaiknya guru sudah berada di kelas lebih
dahulu menjelang bel masuk.
· Waktu pulang
a. Ketika bel pulang berbunyi, pelajaran
berakhir, ditutup dengan do’a dan salam kepada guru.\
b. Guru memberikan nasihat-nasihat,
mengingatkan tentang tugas-tugas pekerjaan rumah dan sebagainya.
c. Siswa keluar rumah dengan tertib.
DAFTAR PUSTAKA
http://pujirokhayanti99.blogspot.com/2012/10/prinsip-prinsip-disiplin-kelas.html
http://nay-hyukvie.blogspot.com/2012/10/makalah-prinsip-prinsip-disiplin-kelas.html
Rohani, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Asli Mahasatya, 2004
Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009
Comments
Post a Comment